TOMOHON – Salah satu misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon, Caroll Senduk-Sendy Rumajar yakni Mewujudkan Tomohon Kota Wisata Dunia.
Langkah konkret pun mulai dijalankan oleh Pemerintah Kota Tomohon.
“Pengembangan pariwisata di Kota Tomohon merupakan bagian dari strategi nasional, sebagaimana tercantum dalam PP No 50 Tahun 2011, yang menetapkan Kota Tomohon sebagai bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) bersama Tondano dan sekitarnya,” kata Sekretaris Daerah Kota Tomohon, Edwin Roring SE ME saat membacakan sambutan wali kota dalam pembukaan Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata Tahun 2025, di Wise Hotel, Rabu (14/5/2025).
Lanjut Sekkot, posisi strategis ini semakin diperkuat dengan Peraturan Presiden No 16 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional (RIDPN) Manado-Likupang, yang menempatkan Tomohon dalam key tourism area sebagai penyangga KEK Likupang, salah satu destinasi super prioritas nasional (DSPN).
“Sejalan dengan misi Kota Tomohon untuk menjadi kota wisata dunia, pemerintah terus mendorong pengembangan pariwisata yang berkualitas, berdaya saing, dan berkelanjutan,” jelas Roring.
Dipaparkannya, salah satu langkah konkret adalah melalui pengembangan desa wisata atau kampung wisata yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
“Saat ini, 44 kelurahan di Kota Tomohon telah ditetapkan sebagai Kampung Wisata berdasarkan Keputusan Wali Kota Nomor 130 Tahun 2024. Untuk mempercepat pengelolaan kampung wisata ini, saya meminta seluruh lurah se-Kota Tomohon agar segera membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdawis) dalam waktu satu minggu,” tegas Roring menindaklanjuti arahan wali kota Tomohon.
Dia berharap, pelatihan ini menjadi langkah awal dari proses berkelanjutan dalam pengelolaan desa wisata yang efektif dan berorientasi pada manfaat nyata bagi perekonomian lokal.
“Pemerintah mengajak seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan ini dengan serius serta menjaga komitmen dan konsistensi dalam mendukung kemajuan sektor pariwisata berbasis masyarakat,” pungkas Roring. (mhk)